Print this articlePurchasing Power Parity (PPP) merupakan suatu ukuran untuk menilai daya beli relatif suatu negara satu dibandingkan dengan negara-negara yang lain dimana barang-barang dan jasa-jasa berbiaya sama di dua negara. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.
Asumsikan hanya ada satu barang yang berharga sama di dua negara, yaitu Big Mac, dimana kita akan menghitung PPP Big Mac à sebuah kurs dimana hamburger McDonalds ini akan berbiaya sama di dua negara.
- Argentina à tahun 1992 kurs pasar Peso 0,99 = $1
Harga sebuah Big Mac di Argentina = Peso 3,30
Harga sebuah Big Mac di Amerika = $ 2,19
Kurs PPP : Peso 3,30/$ 2,19 atau 1,51 = $ 1 (bandingkan dengan nilai kurs pasar Peso)
Jadi, harga Hamburger Big Mac di Argentina dinilai terlalu tinggi.
Harga sebuah Big Mac di China = Yuan 6,30
Harga sebuah Big Mac di Amerika = $ 2,19
Kurs PPP : Yuan 6,30/$ 2,19 atau 2,88 = $ 1 (bandingkan dengan nilai kurs pasar Yuan)
Jadi harga Hamburger Big Mac di China lebih murah dari pada Amerika
Manfaat yang dapat diperoleh dari perhitungan PPP dan Big Mac tersebut adalah sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi dan bisnis ke suatu negara apakah investasi atau bisnis yang akan kita jalankan sangat profitable, penuh spekulasi, atau malah non-profitable. Selain itu, melalui PPP dan Big Mac tadi kita dapat menilai kondisi moneter negara tersebut apakah kondusif atau fluktuatif untuk melakukan bisnis atau usaha disana. Bahkan kita dapat menilai apakah nilai kurs mata uang negara tersebut sedang naik (revaluasi/resesi) atau turun (devlasi/depresi) yang dapat kita gunakan untuk spekulasi transaksi keuangan (sektor non-riil) di busa saham. Walaupun Mc Donalds memiliki cabang di 182 negara di dunia, tetapi penggunaan variabel Big Mac (Mc Currency) tidak seutuhnya sebagai indikator satu-satunya karena Mc Currency merupakan gambaran kasar terhadap keadaan kurs mata uang negara tersebut terhadap valas yang sewaktu-waktu tidak mencerminkan keadaan di pasar.
0 comments:
Post a Comment