.
.
.
.
.

The Fed and LTCM Case

Posted by Edy Jayakarya

By: M. Edy Sentosa Jk.

print this page Print this article

Long-Term Capital Management (LTCM) merupakan sebuah lembaga Hedge Fund[1] yang memiliki aset senilai US$ 126 miliar hampir collapse pada akhir 1998. Seperti lembaga Hedge Fund lainnya, startegi investasinya didasarkan pada range regular atas volatilitas dalam mata uang asing dan obligasi. Ketika Rusia mendevaluasi mata uangnya dan mengumumkan penangguhan atas 281 miliar ruble (US$ 13.5 miliar) utang obligasi US Treasury-nya, hal ini kemudian berdampak pada kejatuhan LTCM. Akibatnya, pasar saham AS jatuh 20%, sementara pasar saham Eropa jatuh sebesar 35%. Para investor kemudian mencari bentuk penyelamatan modalnya dengan berinvestasi pada obligasi Treasury, menyebabkan suku bunga jatuh pada posisi tertinggi.

Hal tersebut kemudian mengakibatkan posisi rasio leverage LTCM jatuh pada 45 : 1. Dan menjelang akhir bulan Agustus 1998, LTCM telah kehilangan 50% nilai investasi kapitalnya. Ini menimbulkan kekhawatiran, karena sejumlah lembaga bank dan dana pensiun yang berinvestasi di LTCM akan terancam bangkrut karena rasio leverage yang terlalu tinggi menyebabkan ketidakpercayaan para investor tadi terhadap kemampuan LTCM memenuhi kewajiban pasivanya atas modal investasi yang mereka tanamkan. Selain itu, dengan posisi aktiva dan pasiva yang mencapai US$ 4,8 miliar : US$ 1,3 triliun, menimbulkan ketakuatan hebat di seluruh dunia akan hancurnya keamanan dan likuiditas aset dimana-mana dan moral hazard[2]. Akibatnya, sumber-sumber pinjaman LTCM langsung kering.

Untuk menyelamatkan sistem perbankan AS, Presiden The Fed, Alan Greenspan kemudian secara personal menyakinkan 14 bank AS dan Eropa untuk menanamkan investasi kepada lembaga Hedge Fund tersebut sehingga menghindari kekacauan yang terjadi di pasar uang dan saham. Kemudian, The Fed mulai menurunkan suku bunga dana federal (the Fed Fund Rate) sebagai jaminan kepada para investor bahwa the Fed akan melakukan apapun untuk menjaga kestabilan ekonomi AS. Tanpa intervensi secara langsung ini, maka sistem finansial internasional akan terancam collapse, karena kebanyakan kegiatan internasional yang dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan non-bank sering berpotensi menimbulkan krisis.

Seperti yang diungkapkan oleh Presiden The Fed, Alan Greenspan bahwa para investor di dalam pasar finansial sangatlah dipengaruhi oleh perubahan-perubahan secara global. Kegagalan LTCM akan memicu kegagalan pasar yang berdampak pada sentimen negatif investor terhadap nilai saham yang dikhawatirkan turun dan illiquid serta berdampak pada kestabilan ekonomi di setiap negara termasuk AS. Hal ini akan menimbulkan aliran dana investasi mengalir keluar negeri sehingga sumber pendaan pembangunan ekonomi akan berkurang yang berakibat pada terjadinya inflasi. Apabila the Fed tidak intervensi dengan memberikan sejumlah dana senilai US$ 3,6 miliar melalui 14 konsorsium bank di atas, maka pasar finansial akan mengalami kelesuan.

...moved more quickly to provide their good offices to help resolve the affairs of LTCM than would have been the case in more normal times. In effect, the threshold of action was lowered by the knowledge that markets had recently become fragile (Kevin Dowd 1999: 6).

Apa yang dilakukan oleh the Fed merupakan sebuah kekhawatiran akan terjadinya krisis perbankan dan kekacauan pasar finansial seperti yang terjadi pada tahun 1907 dimana J P Morgan juga melakukan hal yang sama.

Satu kunci bahwa the Fed mengintervensi LTCM guna mencegah adanya potensi krisis sitemik terhadap sistem finansial global. Karena, investasi yang dilakukan oleh LTCM berupa US Treasury berjangka 30 tahun terkait erat dengan mekanisme perbankan AS dimana dana obligasi tersebut digunakan sebagai salah satu sumber dana pembangunan dalam negeri AS (James Kynge, 2007). Dan karena, LTCM merupakan lembaga keuangan non-bank raksasa dan ternama AS yang memberikan sumbangan signifikan bagi penguatan pasar saham di AS. Jika terjadi penurunan nilai saham di New York maka seluruh dunia akan mengalami resesi ekonomi.

Namun, ada yang berpendapat bahwa intervensi the Fed melalui Federal Reserve Bailout tersebut terkait dengan sejumlah investornya mantan pejabat the Fed, seperti David Mullin, mantan Wakil Presiden Federal Reserve Board (Dewan Pimpinan dari Federal Reserve System). Ini didasarkan pada berbagai pro-kontra mengapa the Fed campur tangan terhadap lembaga keuangan non-bank[3] dan tidak diterimanya penawaran Goldman Sachs, AIG, dan Warren Buffett untuk membeli sejumlah persentase pengendali saham sebesar US$ 250 juta dan menanamkan US$ 3.75 miliar untuk aktiva sebagai modal baru dan operasional LTCM. Dan LTCM lebih memilih Federal Reserve Bailout melalui 14 lembaga keuangan bank. Padahal seharusnya, kegagalan LTCM tersebut harus bisa diselesaikan secara Private-Sector Solution, bukan Federal Reserve Bailout, karena LTCM adalah lembaga keuangan non-bank. Jadi, tidak ada bedanya “dibantu” Warren Buffett dkk dengan the Fed, hanya saja konsekuensinya apabila “dibantu” Warren Buffett adalah ia akan melakukan sejumlah reformasi dengan mengganti para manager LTCM, dengan kata lain para manager tersebut dipecat (Kevin Dowd 1999 : 4-5). Menurut Kevin Dowd, hal itu merupakan hal yang wajar karena inilah mekanisme komersial private-sector. Namun, para manager LTCM lebih memilih the Fed agar posisi jabatan mereka aman walaupun harus memberikan Konsesi 90% potensi laba LTCM dan berhak pula mengendalikan semua keputusannya yang penting.



[1] Hedge Fund : istilah industri sekuritas yang digunakan untuk menjelaskan beberapa dana bersama tertentu yang menggunakan teknik-teknik cegah resiko (John Downes & Jordan Elliot Goodman 1995: 237).

[2] Suatu resiko yang dihadapi investor dimana LTCM tidak bisa memenuhi nilai kontraknya secara good faith, sehingga informasi mengenai nilai aset, liabilitas, serta kapasitas kreditnya menyesatkan para investor (http://www.investopedia.com/terms/e /eurocurrency.asp).

[3] Karena the Fed mempunyai peran untuk memantau bank umum dan bank tabungan di setiap wilayah, untuk memastikan bahwa bank-bank tersebut mematuhi peraturan the Federal Reserve Board dan memberikan akses kepada bank tersebut untuk mendapatkan dana darurat melalui Discount Window (John Downes & Jordan Elliot Goodman 1995: 181-182).


0 comments:

.
|*|:::...Thank for Your Visiting...:::|*|:::...Gracias por Su Visita...:::|*|:::...Danke für Ihren Besuch...:::|*|:::...Dank voor Uw Bezoek...:::|*|:::...Merci pour votre visite...:::|*|:::...Grazie per la Vostra Visita...:::|*|:::...Agradeço a Sua Visita...:::|*|:::...Için Tesekkür Senin Konuk...:::|*|:::...شكرا لجهودكم الزائرين...:::|*|:::...Спасибо за Ваш визит...:::|*|:::...Подякуйте за ваш відвідуючий...:::|*|:::...Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...:::|*|:::...|* [Copyright © 2008 M. Edy Sentosa Jk. on http://theglobalgenerations.blogspot.com]*|...:::|*|
.
.