.
.
.
.
.

Level of Analysis (International Relations Perspective)

Posted by Edy Jayakarya

By: M. Edy Sentosa Jk.

print this page Print this article

Setidaknya terdapat dua macam peringkat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan apa yang harus diamati, yaitu unit analisis dan unit eksplanasi. Unit analisis merupkan sesuatu yang perilakunya hendak dideskripsikan, dijelaskan, dan diramalkan. Dengan kata lain, unit analisis ini bisa juga disebut sebagai variabel dependen, yaitu varibel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Sementara, unit eksplanasi merupakan sesuatu yang dampaknya terhadap unit analisa hendak diamati. Untuk itu, unit eksplanasi bisa juga disebut sebagai variabel independen, yaitu variabel yang keberadaannya mempengaruhi variabel dependen (Mas’oed 1990: 35; Silalahi 2006: 122-123; Suyanto & Sutinah 2005: 48-49). Dengan demikian, unit eksplanasi sangat menentukan dinamika yang terjadi dalam unit analisis.

Selanjutnya, Patrick Morgan membuat lima klasifikasi tingkat analisa yang dapat digunakan untuk memahami perilaku aktor dalam hubungan internasional, yaitu tingkat analisa individu, kelompok individu, negara-bangsa, kelompok negara-bangsa, dan sistem internasional (Mas’oed 1999: 40-42).

1. Tingkat Analisa Individu, fenomena hubungan internasional pada dasarnya dicerminkan oleh interaksi perilaku individu-individu yang ada didalamnya. Untuk memahami realitas hubungan internasional, diperlukan suatu pengkajian mengenai sikap dan perilaku para tokoh utama pembuat keputusan, seperti kepala negara atau pemerintahan, menteri luar negeri, penasehat keamanan, dan sebagainya.

2. Tingkat Analisa Kelompok Individu, apa yang terjadi dalam hubungan internasional merupakan akumulasi tindakan individu dalam kelompok atau organisasi tertentu. Sehingga, fenomena hubungan internasional lebih dilihat sebagai hubungan antar berbagai kelompok individu di berbagai negara. Untuk memahami hubungan internasional diperlukan pengkajian mengenai perilaku kelompok-kelompok individu dan organisasi-organisasi yang terlibat dalam hubungan internasional, seperti kabinet dalam pemerintahan, dewan penasehat keamanan, organisasi birokrasi, departemen atau badan-badan pemerintahan, dan sebagainya.

3. Tingkat Analisa Negara-bangsa, asumsi dasar dari tingkat analisa ini bahwa semua pembuat keputusan, dimana pun berada, akan berperilaku sama jika menghadapi situasi yang sama pula. Sehingga, kenyataan yang ada dalam hubungan internasional lebih dicerminkan oleh perilaku negara-bangsa, yang selama ini dianggap sebagai aktor dominan dalam hubungan internasional. Oleh karena itu, untuk memahami hubungan internasional diperlukan pengkajian mengenai proses pembuatan keputusan tentang hubungan internasional, terutama politik luar negeri suatu negara. Dengan kata lain, tingkat analisa ini melihat negara-bangsa sebagai unit yang utuh.

4. Tingkat Analisa Kelompok Negara-bangsa, seringkali negara-bangsa melakukan tindakan internasional tidak secara sendiri-sendiri, tetapi adakalanya sebagai suatu kelompok. Sehingga, fenomena hubungan internasional lebih dicerminkan sebagai interaksi antar kelompok negara-bangsa yang tergabung dalam pola dan pengelompokan tertentu, seperti aliansi, regional, blok ekonomi, blok ideologi, maupun pengelompokan dalam PBB, dan sebagainya.

5. Tingkat Analisa Sistem Internasional, pada dasarnya negara-bangsa dan aktor-aktor lainnya dalam hubungan internasional merupakan suatu unit yang terdapat dalam sistem yang lebih besar, yaitu sistem internasional. Semua aktor hubungan interasional bertindak dan berinteraksi dalam sistem tersebut. Sehingga, menurut tingkat analisa ini, dinamika yang terjadi dalam sistem internasional berpengaruh terhadap perilaku para aktor hubungan internasional yang ada didalamnya. Sistem yang lebih besar telah menentukan perilaku aktor sebagai unit terkecil dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, untuk memahami realitas hubungan internasional diperlukan pengkajian mengenai sistem itu sendiri dan membuat generalisasi mengenai sistem itu sebagai suatu keseluruhan, sehingga dapat menjelaskan perilaku para aktor hubungan internasional didalamnya.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa terdapat lima unit analisa yang mengandung lima unit eksplanasi sekaligus, yaitu tingkat individu, tingkat kelompok individu, tingkat negara-bangsa, tingkat kelompok negara-bangsa, dan tingkat sistem internasional atau global.

Secara umum, terdapat tiga kemungkinan yang bisa kita pakai manakala menggunakan tingkat analisa tersebut (Mas’oed 1990: 38). Pertama, analisis induksionis, apabila unit eksplanasinya lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan unit analisisnya. Contoh: unit eksplanasi = negara-bangsa, sedangkan unit analisisnya = kelompok individu. Kedua, analisis korelasionis, apabila unit eksplanasinya memiliki tingkatan yang sama dengan unit analisisnya. Contoh: unit eksplanasi = negara-bangsa, sedangkan unit analisisnya = negara-bangsa. Ketiga, analisis reduksionis, apabila unit eksplanasinya lebih rendah tingkatannya dibandingkan dengan unit analisisnya. Contoh: unit eksplanasi = negara-bangsa, sedangkan unit analisisnya = sistem internasional.


.
|*|:::...Thank for Your Visiting...:::|*|:::...Gracias por Su Visita...:::|*|:::...Danke für Ihren Besuch...:::|*|:::...Dank voor Uw Bezoek...:::|*|:::...Merci pour votre visite...:::|*|:::...Grazie per la Vostra Visita...:::|*|:::...Agradeço a Sua Visita...:::|*|:::...Için Tesekkür Senin Konuk...:::|*|:::...شكرا لجهودكم الزائرين...:::|*|:::...Спасибо за Ваш визит...:::|*|:::...Подякуйте за ваш відвідуючий...:::|*|:::...Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...:::|*|:::...|* [Copyright © 2008 M. Edy Sentosa Jk. on http://theglobalgenerations.blogspot.com]*|...:::|*|
.
.